Bunda, Cermatlah dalam Membilih Beras untuk Keluarga, Kenali Ciri Ciri Beras Oplosan Berikut ini

Asalam, wr, wb. Kali ini saya akan berbagi tentang bagaimana cara membedakan beras oplosan dengan beras asli. Sebenarnya ciri-ciri beras oplosan dengan ciri-ciri beras asli dapat dibedakan dengan mudah jika kita benar-benar jeli dalam membeli beras.


Ciri-ciri Beras Plastik (Oplosan)

1. Sangat bening / transparan

Jika anda membeli beras namun beras tersebut sangat bening jika dilihat, anda wajib berhati-hati karena beras yang murini biasanya berwarna putih keruh. Jika beras tersebut warnanya putih bening maka besar kemungkinan beras tersebut beras plastik atau beras oplosan (beras sintetis).

2. Jika di rendam dalam air mengapung

Beras sitetis atau beras plastik jika direndam dalam air akan melayang atau mengapung hal ini karena sifat dari plastik lebih ringan dari pada beras asli (berdasarkan llgika sangat mudah sekali membedakan dengan cara ini).

3. Beras Utuh

Tidak ada beras asli yang bentuknya untuh, pada dasarnya hasil penggilingan beras asli pasti ada beras yang pecah. Jika anda menemukan beras untuh semua bisa saja beras tersebut beras plasti atau beras sintetis. Kalaupun bukan beras tersebut pasti sudah mengalami pengolahan lehih khusus.

Ciri-Ciri Beras Murini

1. Beras Berwarna Putih Keruh
2. Beras akan tenggelam jika direndam
3. Beras tidak semuanya untuh (ada yang pecah)
4. Beras Murni patah jika ditekan dengan kuku

Sebenarnya beras oplosan yang merupakan beras plastik sudah lama terjadi di china, namun akhir-akhir ini di Indonesia mulai muncul peredaran Beras plastik / oplosan.

Bahaya Beras Plastik / Beras Oplosan

Bahaya dari beras oplosan sangatlah mengerikan, jika beras plastik dikonsumsi secara berkelanjutan maka kanker lah yang akan mengancam kesehatan anda. Karena bahan campuran yang digunakan memang tidak diperuntukan untuk dikonsumsi. Bahan campuran yang digunakan untuk oplosan beras merupakan bahan yang mengandung Zat styrene, selain itu hal yang akan terjadi terjadinya gangguan otak dan mengganggu hormon esterogen.


Sumber : www.edusiana.com
edit